Di suatu sekolah dasar, ada seorang guru yang selalu tulus
mengajar dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh membuat suasana
kelas yang baik untuk murid-muridnya.
Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di
kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas,
sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang
lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat,
anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.
Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak
ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati
terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa
adanya mengenai keburukan anak ini.
Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini
pada saat kelas 1. Di sana tertulis “Ceria, menyukai teman-temannya,
ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh
harapan,”
“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru
itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini.